Berita

7 Keunggulan OS Linux Dibandingkan Windows

11 Nov 2024

Selain Windows, ada OS yang gak kalah menarik nih, yaitu Linux. Linux merupakan sistem operasi open-source yang diciptakan oleh Linus Torvalds pada tahun 1991.

Penggunaan Linux memang tidak sebanyak Windows. Namun menurut www.zdnet.com 96,3% server top di seluruh dunia menggunakan Linux sebagai sistem operasinya. Apa saja ya keunggulan Linux?

Lalu, apa yang membuat Linux tetap unggul dibandingkan Windows di tahun 2025?
Berikut adalah 7 keunggulan Linux yang relevan saat ini.

1. Gratis, Open Source, dan Transparan

Opensource

Tidak seperti Windows yang closed source, dan berbayar. Linux adalah sistem operasi yang gratis dan open source. Artinya, siapapun boleh melihat dan mengedit source code sesuai dengan keperluan.

Bagi perusahaan IT, hal ini memberikan kedaulatan digital kebebasan untuk menyesuaikan sistem sesuai kebijakan keamanan internal, tanpa bergantung pada vendor tunggal.

Dalam konteks regulasi data yang semakin ketat (seperti GDPR dan PDP Indonesia), Linux menawarkan kontrol penuh terhadap infrastruktur dan keamanan data, sesuatu yang sulit dicapai pada sistem tertutup seperti Windows.

Baca juga : Pelatihan Linux Network & Security

2. Aman dan Terverifikasi Komunitas

Keamanan Linux

Linux terkenal sebagai sistem operasi yang aman, baik dari aksi hacker maupun dari serangan virus.

Linux dikenal dengan arsitektur keamanan berlapis, termasuk permission-based access control, SELinux (Security-Enhanced Linux), dan kernel-level sandboxing.

Di era meningkatnya serangan ransomware dan supply chain attack, Linux terbukti lebih tahan terhadap eksploitasi besar.

Bahkan sistem AI dan blockchain kini lebih banyak di-deploy di atas distro seperti Ubuntu Server, Debian, dan Red Hat Enterprise Linux (RHEL) karena reputasinya yang powerfull dalam keamanan.

Baca juga : Pelatihan Linux System Administration

3. System Stabil

System Stabil Linux

Linux dikenal nyaris bebas crash dan dapat berjalan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun tanpa perlu reboot kecuali untuk major kernel update.

Kestabilan ini cocok untuk production server, Kubernetes containers, dan virtualization environment.

Banyak perusahaan kini mengadopsi Linux-based orchestration environment seperti RHEL OpenShift, SUSE Rancher, dan Ubuntu Kubernetes untuk mendukung sistem Gen AI, big data, hingga edge computing karena uptime dan reliability yang tinggi.

4. Dapat Membaca Filesystem Windows

Kali Linux

Linux mampu membaca dan menulis pada filesystem Windows (NTFS, FAT32), serta mendukung berbagai format filesystem modern seperti ext4, Btrfs, XFS, dan ZFS.

Hal ini memudahkan integrasi antar sistem dalam infrastruktur hybrid.

Dengan tren hybrid cloud dan multi-platform deployment, kemampuan Linux untuk berinteraksi dengan sistem Windows, macOS, bahkan container environment seperti Docker dan Podman, menjadi nilai tambah besar dalam interoperabilitas sistem IT modern.

Baca juga : Pelatihan Linux Network & Security

5. Cocok untuk Developer dan DevOps

Developer Dan Dev Ops

Linux menyediakan tooling native untuk developer mulai dari compiler (GCC, Clang), package manager, hingga dukungan bahasa pemrograman seperti Python, Go, Rust, dan C++.

Linux Ecosystem juga menjadi standar de facto untuk DevOps, CI/CD pipeline, dan infrastruktur cloud-native.

Platform seperti GitHub Codespaces, Google Colab, hingga AWS Cloud9 kini berbasis Linux container.

Dengan munculnya AI-assisted development tools, Linux menjadi pilihan utama karena kemampuannya untuk menjalankan model AI lokal dan skrip ML secara langsung tanpa overhead.

Baca juga : Pelatihan Linux System Administration

6. User Experience Semakin Modern dan Intuitif

Ubuntu 24.04 Lts

Jika dulu Linux identik dengan tampilan terminal dan konfigurasi manual, kini distribusi modern seperti Ubuntu 24.04 LTS, Fedora Workstation 41, dan Pop!_OS 23.10 menawarkan UI/UX yang aesthetic, intuitif, dan ringan.

GUI-nya mampu menyaingi Windows dalam performa dan kestabilan.

Dukungan untuk Wayland Display Server dan driver GPU NVIDIA/AMD generasi terbaru membuat Linux semakin ideal untuk workstation AI, desain grafis, hingga game development menggunakan Steam Proton.

7. Komunitas dan Ekosistem yang Besar

Linux Adalah

Komunitas Linux adalah salah satu yang paling aktif dan solid di dunia teknologi. Dukungan dari vendor besar seperti IBM, Google, Canonical, SUSE, dan Red Hat mempercepat inovasi dan pembaruan kernel secara berkelanjutan.

Tren collaborative open innovation terus tumbuh. Banyak project besar seperti Kubernetes, TensorFlow, OpenStack, hingga AI open model (LLaMA, Mistral, Falcon) dikembangkan pertama kali di Linux environment.

Baca juga : Pelatihan Linux Network & Security

🔧 Rekomendasi Linux distribution Software (Distro Linux) 2025:

Kebutuhan Distro Rekomendasi Keterangan
Server & Cloud Ubuntu Server, RHEL, Debian Stabil, dukungan LTS panjang
DevOps & Container Fedora, SUSE, Rocky Linux Cocok untuk CI/CD dan Kubernetes
Data Science & AI Ubuntu 24.04 LTS, Pop!_OS Dukungan CUDA, Python ML
Workstation Profesional Fedora Workstation, KDE Neon Tampilan modern, performa ringan

Kesimpulan

Bagi developer dan programmer di tahun 2025, Linux bukan lagi sekadar alternatif, tapi pondasi utama ekosistem digital modern.

Mulai dari server, cloud computing, AI, hingga pengembangan software enterprise, Linux memberikan kontrol, keamanan, dan efisiensi jangka panjang yang sulit disaingi Windows.

🚀 Ingin meningkatkan skill Linux lebih advanced? 

Pelatihan yang kami rekomendasikan: 

Silakan konsultasikan kebutuhan Anda bersama kami dengan klik link berikut: https://bit.ly/kontaksuhu

Berita Pilihan

Loading...