nagalangit88 nagalangit88 nagalangit88 nagalangit88 barcodeslot barcodeslot cemaratoto nagalangit88 pangkalanslot
Apa Itu Cache? Kenali Pengertian, Fungsi dan Jenis-Jenisnya

Berita Kami

16 January 2024 - Kategori: Knowledge - Oleh: SUHU

Apa Itu Cache? Kenali Pengertian, Fungsi dan Jenis-Jenisnya

Apa Itu Cache? Kenali Pengertian, Fungsi dan Jenis-Jenisnya

Sering dengar istilah cache setiap website atau aplikasi error? 

Lalu, tak jarang disarankan untuk delete cache. Tapi sampai sekarang belum pernah tau artinya apa. 

Baca ulasan berikut agar Anda lebih paham tentang cache itu sendiri, yuk!

Pengertian Cache

Dilansir dari TechTarget, cache adalah ruang penyimpanan pada hardware, software, atau browser yang menyimpan data sementara. Lalu, data tersebut digunakan untuk percepatan loading sistem, aplikasi, atau website.

Dengan adanya cache, akses pada permintaan yang sama berikutnya akan lebih efektif karena cukup mengambil data yang tersimpan secara lokal.

Sebagai perumpamaannya, saat Anda mencari nomor telepon di buku nomor, Anda cenderung mengingat halaman dan peletakan pada halaman tersebut agar memudahkan Anda ketika mencari nomor tersebut di kemudian hari. 

Jadi, ketika Anda mengakses sebuah website, browser akan menyimpan data sementara dari website tersebut. Nantinya, ketika Anda ingin membuka halaman website yang sama, browser tidak perlu meminta langsung dari server lagi.

Manfaat Cache

Dilansir dari AWS Amazon, keberadaan cache memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Meningkatkan Performa Sistem
Adanya cache membuat proses kerja browser dan komputer lebih ringan. Setiap permintaan data tidak perlu melewati server sehingga hemat waktu sekaligus kerja sistem jadi lebih cepat.

2. Menghemat Data
Dengan adanya cache, sistem tidak perlu meminta informasi yang sama ke server berulang kali sehingga aplikasi atau website tidak membutuhkan data yang banyak. 

3. Meningkatkan Akses
Saat koneksi terputus, pengguna masih bisa menggunakan aplikasi yang sebenarnya hanya bisa diakses secara online. Hal ini karena aplikasi-aplikasi tersebut menyimpan data di cache. Jadi, Anda masih bisa melihat konten terakhir yang sudah diakses sebelumnya saat offline. Prosesnya, cache ini diolah menggunakan CDN yang merupakan teknologi untuk memproses konten dalam bentuk cache. Nah, cache ini nantinya akan ditransfer ke pengunjung via server terdekat.

Jenis Cache

Berdasarkan lingkungan penggunaanya, cache dibagi menjadi dua jenis, yaitu hardware cache dan software cache. Dengan mengetahui jenis-jenisnya, harapannya dapat lebih memahami area yang perlu kita diperbaiki untuk pengoptimalan perangkat. Oleh karena itu, berikut penjelasan jenis-jenis cache secara umum. 

1. Hardware Cache 
Hardware cache adalah memori yang berupa komponen fisik dari suatu prosesor dan berada di dalam microprocessor. Cache hardware sendiri memiliki beberapa jenis, yaitu:
- CPU cache
Cache ini digunakan CPU komputer untuk menghemat waktu dan daya yang dibutuhkan selama mengakses data dari memori utama.
- GPU cache
Hampir sama seperti CPU cache, cache ini secara spesifik berfungsi untuk menyimpan file-file cache yang berkaitan dengan grafik/gambar.
- DSP cache
Cache ini berfungsi menyimpan hal-hal yang kaitannya dengan Digital Signal Processors (DSP). DSP ini berfungsi menangkap sinyal-sinyal seperti suara, audio, video, suhu, dll.

2. Software Cache 
Software cache adalah memori yang berada di dalam aplikasi atau program komputer untuk mempercepat fungsi spesifik dari program tersebut.
Berikut jenis software cache:
- Disk cache
Disk cache berfungsi untuk mempercepat proses penulisan dan pemuatan data oleh sebuah program.
- Web cache
Jenis ini dibagi menjadi dua, yaitu server-side cache dan client-side cache. Kemudian, server-side cache juga memiliki beberapa jenis, yaitu Full-page cache, DNS cache, CDN cache, Object cache, Opcode cache, dan Fragment cache.
- Memoization
Metode optimasi yang utamanya digunakan untuk mempercepat program komputer dengan menyimpan hasil pemanggilan fungsi yang berat.

3. Cache Browser
Aplikasi browsing, seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, Microsoft Edge, dan lain-lain sebenarnya juga menyimpan cache. Cache pada aplikasi ini berfungsi untuk mempercepat loading website agar memudahkan user ketika mengunjungi website yang sama sehingga aplikasi bisa menampilkan halaman web dengan lebih cepat.

Elemen yang disimpan oleh cache browser, terdiri dari file HTML, CSS, Javascript, PHP, dan lain-lain. File cache ini memungkinkan untuk menambah ukuran aplikasi browser yang digunakan, sehingga diperlukan menghapus secara rutin. Misalnya, di bawah ini adalah area untuk menghapus cache di Google Chrome.

Perlukah Menghapus Cache?

Kerap kali cache dianggap sebagai penyebab dari lambatnya performa suatu device, baik smartphone ataupun komputer. Dari anggapan tersebut, banyak yang menyarankan untuk rutin menghapusnya agar mempercepat kinerja device tersebut.

Menurut Android Police sendiri, memang disarankan untuk sesekali menghapusnya karena semakin sering kita menggunakan aplikasi atau mengunjungi situs, maka akan semakin banyak data dalam bentuk cache yang disimpan. Banyaknya data ini tentu akan memberatkan kinerja dan memenuhi kapasitas penyimpanan. Disamping itu, Android Police juga tidak menyarankan untuk menghapusnya terlalu sering karena aplikasi atau situs akan lebih lama untuk diakses.

Kesimpulan

Cache adalah ruang penyimpanan yang gunanya untuk mempercepat pengguna dalam membuka aplikasi maupun website. Akses semakin cepat karena browser tidak perlu meminta langsung dari server lagi. Selain itu, menghapus cache adalah langkah yang tidak diperlukan untuk dilakukan secara rutin demi kelancaran aplikasi atau situs website.

Jika Anda berminat untuk mendalami skill IT, Ikuti beragam Pelatihan, Bimtek, Sertifikasi dan Workshop untuk meningkatkan kompetensi Anda bersama SUHU. 

Silakan konsultasikan kebutuhanmu dengan kami melalui link berikut https://bit.ly/kontaksuhu

 

 

BAGIKAN ARTIKEL INI

Berita Terkait

Hubungi kami