Berita Kami

28 May 2024 - Kategori: Knowledge - Oleh: SUHU

Cyber Security Framework yang Wajib Anda Tahu

Cyber Security Framework yang Wajib Anda Tahu

Cyber Security menjadi semakin penting bagi perusahaan dan setiap individu di era digital saat ini. Data dan aset digital menjadi target utama bagi para cyber crime. Untuk itu, pentingnya cyber security framework sebagai panduan yang membantu perusahaan mengelola risiko keamanan mereka. Nah dalam artikel ini kita akan kita membahas tentang 5 Cyber security framework yang wajib kamu tahu.

Apa itu Cyber Security Framework?

Cyber security framework adalah seperangkat panduan dan standar yang sama untuk membantu perusahaan mengelola risiko keamanan siber. Dengan framework ini, perusahaan lebih mudah untuk menentukan proses dan prosedur yang diperlukan untuk menilai, memantau, dan mengurangi risiko keamanan siber. 

Ada 5 Cyber security framework yang sering digunakan:

- NIST Cybersecurity Framework
- ISO/IEC 27001
- HIPAA (Health Insurance Portability and Accountability Act)
- COBIT (Control Objectives for Information and Related Technologies)
- SOC 2 (Service Organization Control 2)

Manfaat cybersecurity framework

Memahami cybersecurity framework membawa banyak manfaat bagi perusahaan, di antaranya:

1. Melindungi aset berharga
Data sensitif seperti informasi pelanggan, data keuangan, dan rahasia lainnya terlindungi dari cyber crime, kerusakan, atau kehilangan. Dan juga sistem komputer dan jaringan terhindar dari serangan siber yang dapat mengganggu operasi bisnis dan merusak reputasi.

2. Meningkatkan kepatuhan
Banyak industri memiliki peraturan dan standar keamanan siber yang harus dipatuhi oleh perusahaan. Memahami framework membantu organisasi memenuhi persyaratan tersebut.

3. Meningkatkan manajemen risiko
Framework membantu perusahaan mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko keamanan siber mereka secara efektif. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memprioritaskan upaya keamanan mereka dan mengalokasikan sumber daya dengan tepat.

4. Meningkatkan respons terhadap insiden
Jika terjadi serangan siber, framework menyediakan panduan untuk merespons dengan cepat dan efektif. Hal ini dapat membantu meminimalkan kerusakan dan downtime.

5. Meningkatkan budaya keamanan siber
Framework membantu menciptakan kesadaran keamanan di seluruh perusahaan. Karyawan menjadi lebih proaktif dalam melindungi informasi dan sistem.

Jenis-jenis cyber security framework

Ada banyak kerangka kerja keamanan siber yang tersedia, beberapa di antaranya yang paling populer adalah:

1. NIST Cyber security Framework

NIST Cyber security Framework adalah framework yang dikembangkan oleh National Institute of Standards and Technology (NIST) di Amerika Serikat. Framework ini menyediakan mekanisme penilaian yang memungkinkan perusahaan menentukan kemampuan cybersecurity saat ini. NIST telah menjadi standar terpopuler untuk menilai keamanan siber, mengidentifikasi celah keamanan, dan memenuhi peraturan keamanan siber. Framework ini terdiri dari lima komponen utama yaitu :

- Identifikasi: Mengidentifikasi aset, sistem, dan data yang perlu dilindungi.
- Protect: Melindungi aset informasi dari ancaman.
- Deteksi: Mendeteksi aktivitas keamanan siber yang mencurigakan.
- Respon: Mengembangkan dan mengimplementasikan aktivitas untuk merespons insiden keamanan siber.
- Recover: Mengembangkan dan mengimplementasikan rencana untuk memulihkan layanan yang terganggu akibat insiden keamanan siber.

Setiap komponen ini memberikan panduan bagaimana perusahaan dapat melindungi sistem informasi mereka dari ancaman siber.

2. ISO/IEC 27001

ISO/IEC 27001 adalah standar paling terkenal di dunia. ISO 27001 adalah standar internasional yang menetapkan spesifikasi untuk sistem manajemen keamanan informasi atau Informasi Security Management System (ISMS). Biasanya standar ini digunakan oleh perusahaan IT dan teknologi. Standar ini membantu perusahaan untuk menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi. 

Komponen utama ISO/IEC 27001:

- Information Security Policies (Kebijakan Keamanan Informasi) 
- Organisation of Information Security (Keamanan Informasi Perusahaan) 
- Human Resource Security (Keamanan Sumber Daya Manusia)
- Asset Management (Manajemen Aset) 
- Access Control (Kontrol Akses) 
- Cryptography (Kriptografi) 
- Physical and Environmental Security (Keamanan Fisik dan Lingkungan) 
- Operations Security (Keamanan Operasi) 
- Communications Security (Keamanan Komunikasi) 
- System Acquisition, Development and Maintenance (Akuisisi, Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem)
- Supplier Relationships (Hubungan dengan Supplier) 
- Information Security Incident Management (Manajemen Insiden Keamanan Informasi)
- Information Security Aspects of Business Continuity Management (Aspek Keamanan Informasi dari Manajemen Bisnis Berkelanjutan) 
- Compliance (Kepatuhan) 

3. SOC 2 (Service Organization Control 2)

SOC 2 merupakan cyber security framework yang diterapkan di Amerika Serikat, fokusnya pada keamanan data untuk penyedia layanan berbasis cloud. SOC 2 memiliki lima komponen utama: Keamanan, Ketersediaan, Integritas Pemrosesan, Kerahasiaan, dan Privasi. Standar ini sangat penting bagi perusahaan yang menangani informasi sensitif milik klien mereka. 

SOC 2 terdiri dari dua jenis laporan:

- SOC 2 Type I: Memberikan gambaran tentang kontrol keamanan yang diterapkan pada titik waktu tertentu.
- SOC 2 Type II: Memberikan opini auditor independen tentang efektivitas kontrol keamanan selama periode waktu tertentu.

3. HIPAA (Health Insurance Portability and Accountability Act)

Undang-Undang Portabilitas dan Akuntabilitas Asuransi Kesehatan tahun 1996 atau yang dikenal juga dengan The Health Insurance Portability and Accountability Act of 1996 (HIPAA) adalah undang-undang federal di Amerika Serikat yang mengatur privasi dan keamanan informasi kesehatan pasien yang sensitif agar tidak diungkapkan tanpa persetujuan atau sepengetahuan pasien. Perusahaan atau instansi yang menangani informasi kesehatan (seperti rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan) harus mematuhi standar HIPAA untuk melindungi data pasien mereka.

Berikut adalah jenis informasi kesehatan yang dilindungi:

- Nama pasien, alamat, tanggal lahir, nomor Jaminan Sosial, pengenal biometrik atau informasi identitas pribadi lainnya.
- Kondisi kesehatan fisik atau mental seseorang di masa lalu, sekarang atau masa depan.
- Seluruh perawatan yang diberikan kepada pasien.
- Informasi mengenai pembayaran masa lalu, sekarang atau masa depan untuk perawatan yang diberikan kepada pasien.

4. COBIT (Control Objectives for Information and Related Technologies)

COBIT adalah framework tata kelola Teknologi Informasi (TI) yang merinci langkah-langkah dan metode bagi suatu perusahaan atau instansi pemerintahan. COBIT hadir sebagai pedoman dan standar untuk melakukan audit dan perbaikan dalam tata kelola IT bagi setiap perusahaan / instansi yang memanfaatkan IT dalam proses operasionalnya.

Tujuan dari diterapkannya COBIT oleh perusahaan adalah agar kebutuhan akan informasi bisnis yang dibutuhkan oleh pihak manajemen, pengguna informasi, serta auditor yang berkepentingan dapat terpenuhi dengan baik. COBIT 2019 memiliki lima aspek yang mencakup berbagai aspek manajemen TI seperti : 

- Evaluate, Direct, and Monitor
- Align, Plan, and Organize
- Build, Acquire, and Implement
- Deliver, Service, and Support
- Monitor, Evaluate, and Assess

5. SOC 2 (Service Organization Control 2)

SOC 2 merupakan cyber security framework yang diterapkan di Amerika Serikat, fokusnya pada keamanan data untuk penyedia layanan berbasis cloud. SOC 2 memiliki lima komponen utama: Keamanan, Ketersediaan, Integritas Pemrosesan, Kerahasiaan, dan Privasi. Standar ini sangat penting bagi perusahaan yang menangani informasi sensitif milik klien mereka. 

SOC 2 terdiri dari dua jenis laporan:

- SOC 2 Type I: Memberikan gambaran tentang kontrol keamanan yang diterapkan pada titik waktu tertentu.
- SOC 2 Type II: Memberikan opini auditor independen tentang efektivitas kontrol keamanan selama periode waktu tertentu.

Kesimpulan

Dengan menerapkan Cyber Security framework yang tepat sangat penting untuk melindungi data dan sistem informasi dari berbagai ancaman siber. Setiap perusahaan harus mengevaluasi kebutuhan dan risiko mereka untuk memilih dan mengimplementasikan framework mana yang paling sesuai. Dengan memahami dan menerapkan Cyber Security framework ini, perusahaan dapat meningkatkan keamanan mereka dan menjaga integritas serta kerahasiaan data mereka.

Seperti itu penjelasan mengenai Cyber Security Framework. Ingin upgrade skill dan pengetahuan Anda untuk mencegah dan mengatasi ancaman cyber crime yang semakin canggih? Ikuti pelatihan Cyber Security bersama SUHU di sini:

- Pelatihan Network Security
- Pelatihan dan Sertifikasi Cyber Security Analyst
- Pelatihan dan Sertifikasi Junior Cyber Security
- Pelatihan Sistem Manajemen Keamanan Informasi berbasis ISO 27001

Silakan konsultasikan kebutuhan Anda dengan kami dengan klik link berikut: https://bit.ly/kontaksuhu

BAGIKAN ARTIKEL INI

Berita Terkait

Hubungi kami