Berita Kami

2 August 2024 - Kategori: Knowledge - Oleh: SUHU

Memahami Perbedaan 7 Rules dalam Cyber Security

Memahami Perbedaan 7 Rules dalam Cyber Security

Dalam dunia cyber security, terdapat berbagai rules yang digunakan untuk melindungi aset digital dari ancaman dan serangan. Beberapa aspek penting dalam cyber security meliputi Application Security, Data Loss Prevention, Forensic, Incident Response, Security Architecture, Threat Intelligence, dan Vulnerability Management. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang masing-masing aspek dan perbedaannya.

1. Application Security

Application Security adalah langkah-langkah yang diambil untuk melindungi aplikasi dari ancaman keamanan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa aplikasi berjalan dengan aman tanpa risiko yang dapat dieksploitasi oleh cyber crime. Application security berfokus pada:

- Pengujian Keamanan Aplikasi: Mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan dalam aplikasi.
- Firewall Aplikasi Web (WAF): Melindungi aplikasi web dari serangan seperti SQL injection dan cross-site scripting (XSS).
- Penerapan Best Practices: Menggunakan teknik coding yang aman dan framework keamanan.

2. Data Loss Prevention (DLP)

Data Loss Prevention (DLP) adalah strategi yang dirancang untuk memastikan data sensitif tidak hilang, dicuri, atau diakses oleh pihak yang tidak berwenang. DLP melibatkan:

- Identifikasi data sensitif seperti informasi pribadi, data finansial, dan rahasia perusahaan.
- Memantau Mengawasi traffic data dan mencegah kebocoran data melalui e-mail, web, dan perangkat penyimpanan.
- Mengamankan data melalui enkripsi sehingga hanya pihak berwenang yang dapat mengaksesnya.

3. Forensic

Forensic dalam konteks cyber security adalah proses investigasi setelah terjadi insiden keamanan untuk mengidentifikasi pelaku, metode yang digunakan, dan dampak dari serangan tersebut. Aktivitas forensic meliputi:

- Pengumpulan Bukti Digital: Mengumpulkan dan menganalisis data yang bisa dijadikan bukti.
- Menganalisis sistem yang terkena serangan untuk mengetahui bagaimana serangan terjadi.
- Membuat laporan detail mengenai insiden dan rekomendasi pencegahan untuk kedepannya.

4. Incident Response

Incident Response adalah serangkaian prosedur yang dilakukan untuk mengatasi dan mengelola insiden keamanan siber. Langkah-langkah yang terlibat meliputi:

- Identifikasi insiden keamanan.
- Mengisolasi insiden untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
- Menghilangkan penyebab insiden.
- Mengembalikan sistem ke keadaan normal dan memperbaiki kerusakan.
- Menganalisis insiden untuk meningkatkan respons di masa depan.

5. Security Architecture

Security Architecture adalah desain dan implementasi infrastruktur keamanan yang melindungi sistem informasi. Ini mencakup:

- Mengidentifikasi komponen-komponen keamanan yang diperlukan dan bagaimana mereka bekerja bersama.
- Penggunaan teknologi keamanan seperti firewall, intrusion detection systems (IDS), dan enkripsi untuk melindungi data dan sistem.
- Menetapkan aturan dan prosedur yang harus diikuti untuk menjaga keamanan sistem.

6. Threat Intelligence

Threat Intelligence adalah pengumpulan dan analisis informasi tentang ancaman yang potensial atau nyata terhadap perusahaan. Ini melibatkan:

- Mengidentifikasi dan melacak ancaman siber terbaru.
- Menganalisis data dari berbagai sumber untuk memahami ancaman dan dampaknya.
- Menggunakan informasi yang dikumpulkan untuk memperkuat pertahanan dan mengambil tindakan pencegahan.

7. Vulnerability Management

Vulnerability Management adalah proses identifikasi, penilaian, dan penanganan kerentanan dalam sistem. Langkah-langkah yang biasanya dilakukan meliputi:

- Menggunakan tools pemindai untuk menemukan kerentanan dalam sistem.
- Menilai seberapa besar risiko yang ditimbulkan oleh kerentanan tersebut.
- Mengaplikasikan patch keamanan dan langkah-langkah mitigasi lainnya untuk memperbaiki atau mengurangi dampak kerentanan.

Contoh implementasi dari masing-masing rules :

Rules

Contoh Implementasi

Application Security

Pengujian penetrasi, analisis kode statis, Secure Software Development Lifecycle (SSDL), perlindungan terhadap injeksi SQL, XSS, dan kerentanan lainnya.

Data Loss Prevention (DLP)

Monitoring lalu lintas jaringan, enkripsi data, kontrol akses, klasifikasi data, pencegahan kehilangan perangkat.

Forensic

Analisis log, pemulihan data yang dihapus, penyelidikan malware, identifikasi pelaku serangan.

Incident Response

Tim respons insiden, rencana respons insiden, prosedur pelaporan, isolasi sistem yang terinfeksi, pemulihan data.

Security Architecture

Firewall, sistem deteksi intrusi (IDS), sistem pencegahan intrusi (IPS), virtual private network (VPN), manajemen identitas dan akses (IAM).

Threat Intelligence

Analisis ancaman, pemantauan dark web, intelijen kompetitif, pemindaian kerentanan.

Vulnerability Management

Pemindaian kerentanan, pengelolaan patch, penilaian risiko, prioritas perbaikan.

Kesimpulan

Setiap aspek dalam cyber security memiliki fokus dan tujuan yang berbeda, tetapi semuanya saling melengkapi untuk memberikan perlindungan yang komprehensif terhadap ancaman siber. Dengan memahami dan menerapkan setiap aspek ini dengan benar, organisasi dapat membangun sistem keamanan yang kuat dan efektif.

Seperti itu penjelasan tentang perbedaan rules dalam cyber security. Apabila Anda berminat untuk belajar dan meningkatkan kemampuan serta pemahaman dalam IT Security dan Network Security, silakan mengikuti pelatihannya bersama SUHU disini :

- Webinar ModSecurity, WAF OpenSource untuk Keamanan Website Publik
- Pelatihan Web Security with OWASP Framework
- Pelatihan Network Security
- Pelatihan Docker and Kubernetes : Basic to Advance

Silakan konsultasikan kebutuhan Anda bersama kami dengan klik link berikut: https://bit.ly/kontaksuhu

BAGIKAN ARTIKEL INI

Berita Terkait

Hubungi kami