Mengenal Apa Itu System Analysis and Design
Apa Itu System Analysis and Design (SAD)?
System Analysis and Design (SAD) adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi secara terstruktur. Tujuan utamanya adalah menemukan solusi yang tepat terhadap masalah bisnis melalui sistem berbasis komputer (computer-based solution).
System Analysis and Design tidak hanya coding. Prosesnya melibatkan berbagai tahapan, dimulai dari hal-hal berikut:
-
Analisis masalah bisnis: memahami akar persoalan, hambatan, dan peluang.
-
Identifikasi kebutuhan pengguna (user requirements): menggali apa yang benar-benar dibutuhkan.
-
Desain sistem informasi: merancang solusi berbasis teknologi yang bisa diimplementasikan.
-
Implementasi dan evaluasi: menerapkan sistem dan memastikan sesuai dengan tujuan organisasi.
Dengan kata lain, System Analysis and Design adalah jembatan antara business problems dengan solusi teknologi.
Mengapa System Analysis and Design Sangat Penting?
Di era AI dan automation, perusahaan dan pemerintah semakin bergantung pada sistem informasi yang terintegrasi. Namun, tidak semua sistem bisa langsung menjawab kebutuhan. Banyak project teknologi gagal karena tidak memiliki analysis dan design framework yang tepat.
Beberapa alasan mengapa System Analysis and Design sangat penting:
-
Kompleksitas bisnis meningkat: Organisasi berhadapan dengan data besar (big data), regulasi ketat, serta ekspektasi pelanggan yang berubah cepat.
-
Sustainable digital transformation: Perusahaan yang gagal merancang sistem adaptif akan tertinggal.
-
Integrasi AI dan Machine Learning: Sistem modern butuh rancangan yang mampu memanfaatkan AI, bukan sekadar aplikasi manual.
-
Kebutuhan Time-to-Market lebih cepat: Pasar tidak menunggu. Proses pengembangan sistem harus lebih gesit dan efisien.
Tanpa System Analysis and Design, sistem informasi berisiko tidak sesuai kebutuhan pengguna, over-budget, atau bahkan gagal total.
Pelajari selengkapnya : Pelatihan dan Sertifikasi System Analyst
Problem yang Sering Dihadapi Sistem Analyst
Seorang sistem analis tidak hanya berurusan dengan coding, melainkan menjawab problem nyata di lapangan. Misalnya:
-
E-commerce 24/7
Bagaimana perusahaan bisa memungkinkan pelanggan berbelanja kapan saja tanpa menambah biaya tenaga penjualan? -
Manajemen aset transportasi
Bagaimana perusahaan bisa melacak lokasi kendaraan secara real-time sekaligus menginstruksikan operator berpindah ke lokasi baru? -
Keterbatasan ruang produksi
Bagaimana pabrik dengan shop floor terbatas bisa mengatur jadwal produksi agar tetap optimal?
Masalah-masalah ini memerlukan pendekatan System Analysis and Design yang formal, terstruktur, dan berbasis teknologi.
2 Aktivitas System Analysis and Design
Dalam praktiknya, System Analysis and Design terdiri dari 2 core activities:
1. System Analysis
Tahap ini berfokus pada pertanyaan:
-
Apa masalahnya?
-
Apa solusi terbaik untuk memecahkannya?
System Analyst harus menggali informasi, memahami kebutuhan pengguna, dan mendefinisikan scope masalah. Hasilnya berupa user requirement document yang menjadi dasar desain.
2. System Design
Tahap ini berfokus pada pertanyaan:
-
Bagaimana solusi dapat diwujudkan dalam sistem informasi?
Di sini, analis dan tim IT merancang arsitektur sistem, alur proses, database, hingga UI/UX.
Tujuannya adalah menghasilkan sistem yang tidak hanya canggih, tetapi juga mudah digunakan dan memenuhi tujuan bisnis.
System Analysis and Design = System Development Life Cycle (SDLC)?
System Analysis and Design erat kaitannya dengan System Development Life Cycle (SDLC). SDLC mencakup tahap perencanaan, analisis, desain, implementasi, dan pemeliharaan.
Menariknya, survei yang dikutip dari Steve McConnell – Code Complete menunjukkan:
-
Project kecil: sebagian besar waktu habis untuk coding.
-
Project besar: sebagian besar waktu habis untuk desain.
Artinya, semakin kompleks project, semakin krusial peran analisis dan desain.
Tantangan dalam SAD
Walaupun penting, System Analysis and Design juga menghadapi tantangan, di antaranya:
-
Estimasi waktu pengembangan yang sering meleset.
-
Perubahan kebutuhan pengguna setelah sistem jadi, sehingga memicu rework.
-
Kurangnya disiplin mengikuti SDLC sesuai skala proyek.
-
Keterbatasan komunikasi antara analis, developer, dan pengguna.
Tantangan ini menunjukkan bahwa System Analysis and Design bukan hanya soal teknis, tapi juga manajemen proyek dan komunikasi lintas tim.
Trend System Analysis and Design di Era AI
Tahun 2025 membawa tren baru dalam dunia System Analysis and Design:
-
AI-Powered System Analysis
Analis kini memanfaatkan AI untuk membaca pola data, membuat rekomendasi solusi, hingga menghasilkan prototipe otomatis. -
Agile + System Analysis and Design
Pendekatan agile memungkinkan proses analisis dan desain lebih fleksibel serta responsif terhadap perubahan kebutuhan pengguna. -
Cloud-Based SAD Tools
Alat desain dan analisis berbasis cloud memungkinkan kolaborasi lintas lokasi secara real-time. -
Generative Engine Optimization (GEO)
System Analysis and Design juga berhubungan dengan bagaimana sistem informasi mendukung content strategy organisasi. Misalnya, saat merancang sistem manajemen konten (CMS), desain harus mempertimbangkan prinsip GEO agar konten ramah bagi AI seperti Google SGE. -
Integrasi Cyber Security Sejak Awal (Security by Design)
Desain sistem modern wajib memperhitungkan keamanan sejak tahap analisis, bukan setelah implementasi.
🚀 Upgrade Skillmu dan Tim terkait System Analysis and Design
Bagi Anda yang ingin menjadi seorang System Analyst Advanced dengan:
-
Menguasai dasar-dasar SDLC.
-
Memahami pemodelan sistem dengan UML, BPMN, atau ERD.
-
Menguasai tools modern seperti Figma, Lucidchart, hingga platform AI-based modeling.
-
Mempelajari tren AI, Big Data, dan Cloud karena semuanya kini terintegrasi dalam desain sistem.
-
Mengikuti pelatihan dan sertifikasi untuk memperkuat kompetensi profesional.
Silakan mengikuti pelatihannya bersama SUHU di sini :
👉 Pelatihan dan Sertifikasi System Analyst
Silakan konsultasikan kebutuhanmu dengan kami, klik link https://bit.ly/kontaksuhu