Berita Kami

16 June 2023 - Kategori: Knowledge - Oleh: SUHU

Mengenal Event-driven Architecture (EDA) : Komponen dan Kelebihannya

Mengenal Event-driven Architecture (EDA) : Komponen dan Kelebihannya

Event-driven Architecture (EDA) adalah sebuah arsitektur dimana suatu event (kejadian) tertentu akan mentrigger suatu proses, EDA umumnya digunakan dalam aplikasi modern yang dibangun dengan microservices. Dalam EDA, sistem terdiri dari komponen-komponen yang saling berkomunikasi dan berinteraksi melalui pertukaran kejadian.

Dalam konteks EDA, kejadian dapat berupa perubahan status, tindakan pengguna, notifikasi eksternal, atau peristiwa lain yang terjadi di dalam sistem atau lingkungan eksternal. Setiap kali kejadian terjadi, sistem akan menghasilkan, mengirimkan, atau menerima kejadian tersebut.

Komponen-komponen dalam arsitektur ini meliputi:
- Produser (Producer): Komponen yang menghasilkan dan mengirimkan kejadian ke sistem. Produser bisa berupa sistem internal atau entitas eksternal yang berinteraksi dengan sistem.
- Pemancar (Emitter): Komponen yang bertugas mengirimkan kejadian ke saluran komunikasi yang dapat diakses oleh komponen lain dalam sistem.
- Saluran Komunikasi (Communication Channel): Saluran tempat kejadian dikirimkan dan didistribusikan kepada konsumen yang berlangganan kejadian tersebut. Saluran komunikasi bisa berupa pesan antara proses, antrian pesan, atau topik publikasi/berlangganan.
- Konsumen (Consumer): Komponen yang berlangganan kejadian tertentu dan bereaksi terhadap kejadian tersebut. Konsumen dapat menjalankan tugas atau memicu perubahan dalam sistem berdasarkan kejadian yang diterimanya.
- Penangan Kejadian (Event Handler): Komponen yang menangani kejadian yang diterima dan mengambil tindakan sesuai dengan kejadian tersebut. Penangan kejadian mungkin melibatkan pemrosesan lebih lanjut, pengiriman kejadian lain, atau pembaruan status sistem.

Keuntungan dari Event-Driven Architecture antara lain:

- Skalabilitas: Sistem yang dirancang dengan EDA dapat dengan mudah diperluas dan diubah sesuai dengan kebutuhan, karena komponen-komponennya terkait melalui pertukaran kejadian. Penambahan atau penghapusan komponen baru dapat dilakukan tanpa mengganggu keseluruhan sistem.

- Ketahanan dan Responsif: Dalam EDA, komponen hanya bereaksi terhadap kejadian yang relevan bagi mereka. Hal ini memungkinkan sistem untuk merespons dengan cepat terhadap perubahan dan menangani kejadian secara efisien.

- Keterkaitan yang Rendah: EDA memungkinkan komponen sistem untuk berkomunikasi secara longgar melalui pertukaran kejadian. Ini mengurangi ketergantungan langsung antara komponen, sehingga memungkinkan evolusi dan penggantian komponen dengan lebih mudah.

- Integrasi Sistem: EDA dapat digunakan sebagai pendekatan untuk mengintegrasikan sistem-sistem yang berbeda. Sistem-sistem tersebut dapat berkomunikasi melalui pertukaran kejadian, sehingga memungkinkan komunikasi antara sistem-sistem yang sebelumnya terisolasi.

Kapan menggunakan arsitektur ini?

- Ketika beberapa subsistem harus memproses peristiwa yang sama.
- Saat pemrosesan real-time dengan jeda waktu minimum.
- Pemrosesan peristiwa yang kompleks, seperti pencocokan pola atau agregasi dari jendela waktu.
- Volume tinggi dan kecepatan data tinggi, seperti IoT

EDA telah digunakan dalam berbagai konteks, termasuk sistem perbankan, e-commerce, Internet of Things (IoT), dan banyak lagi. Pendekatan ini memungkinkan sistem untuk lebih fleksibel, responsif, dan mudah dikembangkan sesuai kebutuhan bisnis.

Jika Anda berminat untuk mempelajari tentang Event-driven Architecture (EDA) lebih mendalam, silakan mengikuti pelatihannya bersama SUHU disini :
- Pelatihan dan Sertifikasi Skema "Certified System Analyst" :  https://suhu.co.id/pelatihan/pelatihan_dan_sertifikasi_skema_certified_system_analyst

- System Analyst and Design : https://suhu.co.id/pelatihan/system_analyst_and_design

Silakan konsultasikan kebutuhanmu dengan kami, klik link https://bit.ly/kontaksuhu

 

 

BAGIKAN ARTIKEL INI

Berita Terkait

Hubungi kami