Rekomendasi AI untuk Para Programmer

31 January 2024 - Kategori: Knowledge - Oleh: SUHU

Rekomendasi AI untuk Para Programmer

Artificial Intelligence atau yang biasa disingkat AI semakin banyak digunakan untuk mempercepat aktivitas kehidupan sehari-hari termasuk di dunia pemrograman modern.

Dalam dunia pemrograman atau coding, teknologi AI juga digunakan selama proses pengembangan perangkat lunak. AI pada dunia coding ini menggunakan kemampuan machine learning untuk menganalisis dan membantu programmer dalam membuat aplikasi secara efisien, cepat, dan kode yang ditulis pun berkualitas.

Apa saja AI tools yang bisa digunakan untuk coding?

Simak ulasannya dari Forbes.com yuk!

1. OpenAI Codex

OpenAI Codex adalah model AI dengan resources seperti GPT-3 yang mendukung GitHub Copilot. GitHub Copilot adalah alat dari GitHub untuk menghasilkan kode dalam lingkungan pengembangan arus utama termasuk VS Code, Neovim, JetBrains, dan bahkan di cloud dengan GitHub Codespaces. Open AI Codex mengklaim mampu menulis kode dalam sebanyak 12 bahasa, termasuk JavaScript, Go, Perl, PHP, Ruby, Swift dan TypeScript, dan bahkan BASH.

2. Cogram
Cogram adalah alat pembuatan kode yang ditujukan untuk data scientist dan programmer Python menggunakan query SQL dan Jupyter Notebooks. Data scientist dapat menulis query dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan alat tersebut menjadi query SQL kompleks dengan gabungan dan pengelompokan. Cogram men-support bahasa pemrograman, seperti SQLite, PostgreSQL, MySQL, dan Amazon Redshift.

3. Tabnine

Meskipun Tabnine bukanlah pembuat kode yang men-support seluruh tahapan pengkodingan, Tabnine memiliki fitur pelengkapan otomatis dari Integrated Development Environment (IDE) pada steroid. Dikembangkan di Rust oleh Jacob Jackson ketika dia masih menjadi mahasiswa di Universitas Waterloo. Tabnine telah berkembang menjadi alat penyelesaian kode berbasis AI yang lengkap. Tabnine mendukung lebih dari 20 bahasa dan 15 editing tools, termasuk IDE populer seperti VS Code, IntelliJ, Android Studio, dan bahkan Vim.

4. CodeT5
CodeT5 adalah model bahasa pemrograman open source yang dibangun oleh para peneliti di SalesForce. Ini didasarkan pada kerangka kerja T5 (Text-to-Text Transfer Transformer) Google. Mayoritas data yang diakses dari GitHub untuk diinput dalam CodeT5 berasal dari kumpulan data CodeSearchNet, yang mencakup Ruby, JavaScript, Go, Python, PHP, C, dan C#, selain dua kumpulan data C dan C# dari BigQuery.

Berikut 3 kemampuan pada pemrograman perangkat lunak yang dimiliki CodeT5:
a. Text-to-code generation: menghasilkan kode berdasarkan Natural Language Description (NLP)
b. Code autocompletion: menyelesaikan seluruh fungsi kode dengan nama fungsi target
c. Code summarization: menghasilkan ringkasan fungsi dalam Natural Language Description (NLP)

5. Polycoder
Polycoder adalah alternatif open source untuk Codex OpenAI. Dikembangkan oleh para peneliti di Universitas Carnegie Mellon. Model ini didasarkan pada resources pada GPT-2 OpenAI yang dilatih pada basis kode 249 GB dengan kemampuan menulis 12 bahasa pemrograman. Menurut programmer PolyCoder, program ini mampu menulis C dengan akurasi lebih tinggi dibandingkan model lainnya, termasuk Codex. Meskipun sebagian besar coding tools bukan bersifat open source, Polycoder adalah salah satu model pembuat kode open source pertama.

6. Blackbox: AI

BLACKBOX AI adalah AI coding yang membantu developer memberikan saran kode secara langsung. Cara tercepat mengoding di tool ini yaitu dengan menyalin kode dari video atau gambar serta mencari cuplikan kode dari Jupyter atau Paperspace. Intinya, BLACKBOX memungkinkan Anda untuk memilih kode dari aplikasi apapun yang sedang Anda operasikan.