Kata SUHU

Mengenal AI Data Center: Spesifikasi, Fitur, Smart Cooling dan Smart Hardware

08 Okt 2025

Apa Itu AI Data Center?

AI Data Center adalah pusat data yang dioptimalkan untuk memenuhi komputasi dan penyimpanan data dari AI, termasuk machine learning, deep learning, dan High Performance Computing/HPC.

Berbeda dengan data center biasa yang dirancang untuk menangani server web, penyimpanan data, dan aplikasi perusahaan pada umumnya, AI Data Center fokus untuk men-support ribuan Graphics Processing Unit (GPU) dan accelerator khusus lainnya.

Mengapa AI Butuh Data Center Khusus?

Model Generative AI (seperti ChatGPT, Gemini, atau Midjourney) memerlukan waktu pemrosesan yang lama dengan jutaan parameter yang bekerja secara paralel pada kumpulan data yang sangat besar.

Karakteristik AI Data Center meliputi:

Aspek 

Spesifikasi AI Data Center

Keunggulan

Power dan Energi

20–100 kW per rack, dual feed, UPS, N+1 generator

Menjamin ketersediaan daya tinggi tanpa downtime

Pendinginan

Liquid cooling / immersion cooling

Menurunkan konsumsi energi hingga 30%

Jaringan

Fiber 400G–800G, low latency <1 ms

Mendukung komunikasi antar-GPU secara cepat

Skalabilitas

Modular rack, expandable design

Mudah dikembangkan seiring meningkatnya workload

Efisiensi Energi (PUE)

Target PUE 1.2 atau lebih baik

Operasional hemat energi dan ramah lingkungan

Spesifikasi AI Data Center

Berikut ada empat spesifikasi yang menjadi dasar berdirinya AI Data Center:

1. Power dan Energy AI Data Center

Power and Energy Data Center

AI Data Center memiliki power density jauh lebih tinggi dibandingkan data center biasa. Rata-rata rak server AI dapat membutuhkan 20–100 kilowatt per rack, terutama saat digunakan untuk melatih Large Language Models.

Beberapa inovasi yang diterapkan AI Data Center:

  • Redundant Power System
    Setiap fasilitas AI Data Center memiliki sistem dual power feed dan generator N+1 untuk mencegah gangguan listrik tunggal (single point of failure).

  • Microgrids and Renewable Energy
    Tren global menunjukkan peningkatan penggunaan microgrid dengan fuel cell, baterai pintar, hingga Small Modular Reactor (SMR) untuk efisiensi dan kemandirian energi.

  • PUE (Power Usage Effectiveness)
    Semakin rendah nilai PUE, semakin efisien data center. AI-ready facility idealnya memiliki PUE di kisaran 1.2–1.3, mendekati efisiensi maksimum.

📊 Fakta penting: Diperkirakan pada tahun 2030, AI akan mendorong konsumsi energi global data center mencapai 3–4% dari total listrik dunia, naik dua kali lipat dari level saat ini. 

Baca Juga : Pelatihan Architecture & Construction of Data Center

2. Smart Cooling: Liquid & Immersion Cooling AI Data Center

Liquid & Immersion Cooling Data Center

Semakin powerful GPU, semakin panas pula suhu yang dihasilkan. Karena itu, sistem pendingin biasa berbasis udara sudah tidak cukup untuk menghadapi beban AI.

Teknologi Pendingin yang Digunakan

  • Direct-to-Chip Liquid Cooling
    Cairan pendingin dialirkan langsung ke permukaan chip GPU, menyerap panas dengan cepat.

  • Immersion Cooling
    Server “direndam” dalam cairan dielektrik khusus data center. Metode ini bisa menghemat energi hingga 30% dibandingkan pendingin udara.

  • Hybrid Cooling System
    Kombinasi liquid dan air/refrigerant cooling untuk fleksibilitas dan efisiensi.

Selain itu, beberapa AI data center kini mulai menggunakan AI-driven cooling system yang dikendalikan oleh digital twin dan predictive analytics. Sistem ini mampu memprediksi lonjakan suhu dan menyesuaikan daya pendingin secara otomatis.

Baca Juga : Pelatihan Architecture & Construction of Data Center

3. Networking dan Connectivity AI Data Center

Networking and Connectivity Data Center

AI training models tidak bisa lepas dari transfer data berkecepatan tinggi antar GPU, CPU, dan storage. Untuk itu, AI Data Center membutuhkan interkoneksi dengan bandwidth besar dan latensi super rendah.

  • 800G Fiber Infrastructure
    Generasi terbaru jaringan optik (800 gigabit) memungkinkan komunikasi GPU-to-GPU yang sangat cepat dan efisien ruang.

  • Low Latency Networking (<1ms)
    Sangat penting untuk model AI real-time seperti autonomous driving atau inferensi besar.

  • Multi-Carrier Connectivity
    Data center seperti EDGE DC Jakarta sudah terhubung langsung ke IIX (Indonesia Internet Exchange) dan EPIX, memungkinkan pertukaran data lokal dan global dengan kecepatan optimal.

Selain itu, kini mulai bermunculan konsep regional edge hubs, yaitu mini data center di dekat pengguna untuk mengurangi latensi dan mempercepat akses dataset AI.

Baca Juga : Pelatihan Data Center Management Berdasar SNI 8799:2019 Pusat Data

4. Scalability dan Modular Design AI Data Center

Modular Data Center

Model baru AI seperti GPT-5 atau Gemini Ultra bisa membutuhkan ribuan GPU tambahan hanya dalam hitungan bulan. Karena itu, desain modular jadi solusi.

Kelebihan Modular Design:

  • Penambahan rak, daya, dan pendingin bisa dilakukan tanpa downtime.

  • Fleksibel terhadap kebutuhan klien enterprise dan hyperscaler.

  • Memudahkan ekspansi lintas lokasi dengan model virtual campus.

  • Redundansi infrastruktur menjamin uptime hingga 99.999% (five nines reliability).

Hardware AI Data Center: GPU, CPU, dan Accelerator

Performa AI Data Center sangat dipengaruhi oleh hardware yang digunakan. Berikut adalah beberapa perangkat utama yang mendefinisikan infrastruktur AI Data Center di Indonesia:

Komponen Contoh dan Fitur Utama Fungsi dalam AI Data Center
GPU (Graphics Processing Unit) NVIDIA H100, A100; AMD Instinct MI300 Memproses data paralel untuk training dan inference model AI
CPU (Central Processing Unit) AMD EPYC, Intel Xeon Menangani kontrol, koordinasi, dan komputasi umum
DPU (Data Processing Unit) NVIDIA BlueField Mengatur lalu lintas data agar CPU fokus pada AI workload
Switch & Network Fabric 800G Ethernet/Fiber Menjamin komunikasi cepat antar server dan GPU
Arm-Based Server AWS Graviton, Ampere Altra Alternatif hemat energi untuk workload AI tertentu

Tren baru juga menunjukkan munculnya AI-optimized hardware seperti DeepSeek AI H800, yang menggunakan pendekatan Mixture-of-Experts (MoE) dan low-precision training untuk menekan biaya pelatihan model.

Kesimpulan

Infrastruktur AI Data Center adalah pondasi utama untuk pertumbuhan digital dan kemajuan teknologi AI di Indonesia.

Dengan penerapan teknologi smart hardware, energy saving solution, dan modular design, data center seperti DCI Indonesia menjadi pelopor yang siap memfasilitasi inovasi AI di Indonesia.

Siap memahami cara kerja AI Data Center dan AI Infrastructure dari sisi teknis lebih advanced?

Pelajari bagaimana membangun dan mengelola AI Data Center yang efisien, scalable, dan ramah energi lewat pelatihan profesional dari SUHU.

Berikut rekomendasi pelatihan untuk Anda atau tim IT Anda:

Silakan konsultasikan kebutuhanmu dengan kami, klik link https://bit.ly/kontaksuhu

Kata SUHU Pilihan

Loading...