Kata SUHU

Microservices merupakan hal yang membuat aplikasi seperti Gojek, Grab, Shopee dan Netflix menjadi sebesar sekarang. Dengan microservices, aplikasi-aplikasi tersebut dapat memiliki beragam fitur tapi tetap ringan dan mudah dikembangkan.
Kok bisa gitu ya?
Apa sih microservices itu?
Yuk simak penjelasannya disini

Microservices adalah desain arsitektur untuk membuat sebuah aplikasi yang terdiri dari berbagai unit layanan tersendiri tapi tetap saling terhubung. Dengan kata lain, microservices sama dengan membangun aplikasi dalam aplikasi.

Contoh penerapan microservices architecture :
- Shopee
- Gojek
- Grab
- Netflix

5 Karakteristik utama dari microservices :

1. Terdiri dari Beberapa Komponen
Microservices membagi aplikasi utama menjadi lebih kecil. Itu artinya, web/apps yang mengadopsi arsitektur ini sudah pasti terdiri dari banyak komponen. Bisa layanan/produk, server, database, dan banyak lagi.

2. Ditujukan untuk Kebutuhan Bisnis
Penggunaan microservices membantu perusahaan mencapai kebutuhan bisnisnya. Termasuk menyediakan berbagai jasa dengan pelayanan yang sama-sama optimal.

3. Proses routing yang simpel
Karena terdiri dari komponen-komponen kecil, sebuah fitur dapat memproses permintaan tanpa harus berkoordinasi dengan fitur lainnya.

4. Dapat berjalan sendiri (decentralized)
Dengan microservices, setiap fitur yang ada berjalan sendiri tanpa harus melakukan sinkronisasi dengan fitur-fitur lainnya.

5. Mengurangi Risiko Kegagalan

Karena setiap komponen dalam web/apps dapat berjalan sendiri, microservices mampu mengurangi risiko kegagalan. Saat terjadi kerusakan pada sebuah fitur, komponen lain kemungkinan besar tidak terpengaruh.

Seperti itu penjelasan tentang Microservices Architecture. Jika Anda berminat untuk mempelajari tentang Microservices Architecture lebih mendalam, silakan mengikuti pelatihannya bersama SUHU disini :
- RESTful API & Microservices : https://bit.ly/pelatihanmicroservices

Silakan konsultasikan kebutuhanmu dengan kami, klik link https://bit.ly/kontaksuhu