Perbedaan Extreme Programming (XP) vs Scrum
Dalam dunia Agile Development, ada dua metodologi yang menonjol adalah Scrum dan Extreme Programming (XP). Keduanya dirancang untuk meningkatkan proses software development, tetapi memiliki pendekatan dan karakteristik yang berbeda.
Apa sih bedanya Extreme Programming (XP) dan Scrum? Nah, dalam artikel ini akan membahas perbedaan antara Scrum dan Extreme Programming (XP) untuk software development.
Apa Itu Scrum?
Scrum adalah salah satu framework dalam Agile yang dirancang untuk membantu tim mengatasi masalah adaptif yang kompleks sambil memastikan produktivitas dan kreativitas dalam menghasilkan produk dengan high value.
Dalam Scrum, tim bekerja dalam iterasi yang disebut Sprint, yang biasanya berlangsung antara 2 minggu hingga 1 bulan. Tujuan dari setiap Sprint adalah untuk menghasilkan peningkatan produk yang dapat diuji dan digunakan.
Dalam Scrum, ada beberapa peran penting, yaitu:
- Scrum Master: SDM yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tim mengikuti prinsip-prinsip Scrum.
- Product Owner: Bertugas mengatur backlog produk dan memprioritaskan tugas yang harus diselesaikan dalam Sprint.
- Development Team: Development Team yang bertanggung jawab dalam pengerjaan tugas-tugas teknis.
Life Cycle of Scrum:
Apa Itu Extreme Programming (XP)?
Extreme Programming (XP) adalah model Agile yang menekankan pada teamwork dan customer satisfaction. XP berfokus pada penerapan software engineering practices yang powerfull untuk memastikan produk yang dihasilkan berkualitas tinggi. XP memiliki lima komponen utama, yaitu:
- Komunikasi
- Simplicity
- Feedback
- Respect
- Keberanian
XP mengutamakan software development melalui iterasi singkat, biasanya berlangsung antara 1 hingga 2 minggu. Praktik seperti pair programming, refactoring, dan continuous integration sangat ditekankan dalam XP.
Life Cycle of Extreme Programming (XP):
Perbandingan Scrum dan Extreme Programming (XP)
Berikut adalah beberapa aspek penting yang membedakan Scrum dan XP:
Aspek |
Scrum |
Extreme Programming (XP) |
Teamwork Iterations |
Dalam Scrum, iterasi disebut Sprint yang berlangsung antara 2 minggu sampai 1 bulan. |
XP bekerja dalam iterasi singkat antara 1 sampai 2 minggu. |
Fleksibilitas Waktu |
Scrum tidak mengizinkan perubahan dalam timeline setelah Sprint dimulai. |
XP lebih fleksibel dan memungkinkan perubahan pada timeline yang telah ditetapkan. |
Framework Adaptation |
Scrum tidak sepenuhnya mendeskripsikan metode rekayasa yang harus digunakan, dapat dikombinasikan dengan metode lain seperti XP, Kanban dan lainnya. |
XP dapat langsung diterapkan pada tim. |
Software Engineering Practices |
Scrum tidak menekankan pada software engineer practices tertentu. |
XP sangat menekankan pada teknik pemrograman seperti pair programming dan refactoring. |
Core Values |
Openness Focus Commitment |
Communication Simplicity Feedback |
Task Prioritization |
Scrum Master meminta Product Owner untuk memprioritaskan tugas sesuai kebutuhan. |
Di XP, customer menentukan prioritas tugas dan menganalisis rilis. |
Fokus utama |
Scrum menekankan pada self-organization. |
XP menekankan pada engineering practices yang powerfull. |
Keterlibatan Pelanggan |
Keterlibatan pelanggan relatif rendah. |
Keterlibatan pelanggan sangat tinggi dalam proses develop. |
FAQ seputar Scrum vs XP
Apakah ada Scrum Master dalam XP?
XP memiliki peran tidak resmi yang disebut XP Coach, mirip dengan Scrum Master, yang bertugas membimbing tim sesuai dengan nilai dan prinsip XP.
XP Coach juga membimbing tim dalam technical practice, berbeda dengan Scrum Master yang lebih fokus pada manajemen proyek.
Bisakah Scrum dan XP digunakan bersamaan?
Scrum dan XP dapat digunakan bersamaan. XP cocok untuk technical practice, sedangkan Scrum dapat digunakan sebagai framework project management.
Apakah XP merupakan kerangka kerja atau metodologi?
XP adalah metodologi software development yang dibagi menjadi sprint kerja seperti Scrum, namun lebih fokus pada technical practice.
Kesimpulan
Baik Scrum maupun XP adalah bagian dari metodologi Agile yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas software development dan customer satisfaction.
Scrum lebih berfokus pada manajemen tim dan organisasi, sementara XP lebih fokus pada penerapan software engineering practices yang powerfull.
Kedua metodologi ini dapat saling melengkapi dan digunakan secara bersamaan untuk menghasilkan proses software development yang lebih efisien dan berkualitas.
Seperti itu penjelasan tentang Perbedaan Extreme Programming (XP) vs Scrum. Jika Anda berminat untuk belajar dan upgrade skill Anda tentang project management, silakan mengikuti pelatihannya bersama SUHU disini :
- Webinar Level Up Your Project Management with Agile, Scrum, and Taiga
- Pelatihan Agile Project Management Essentials
- Pelatihan dan Sertifikasi Skema "Certified ICT Project Manager"
Silakan konsultasikan kebutuhan Anda bersama kami dengan klik link berikut: https://bit.ly/kontaksuhu